![]() | |
| Monster Sangatta yang tertangkap warga |
MONSTER
SANGATTA DALAM KAOS
Setiap pergi ke
daerah wisata atau kalau teman pergi ke luar negeri, saya selalu pesan
oleh-oleh kaos oblong yang bergambar khas daerah atau negara tersebut. Mulai
kaos oblong gambar Vespa Bandung, Sepeda
onthel Yogya, Kepala Singa Singapore, Joger Bali, Tower Petronas Kuala Lumpur,
Gajah atau pagoda Thailand, Jembatan Suramadu Surabaya, Menjagan, Istana Bogor,
Dayak Kalteng saya punya. Maklum penggemar kaos oblong.
Begitupun
sebaliknya, teman-teman dan keponakan saya sering minta kaos oblong bila saya
yang pergi ke daerah wisata. Makanya begitu saya menginjak bumi Etam di
Sangatta awal Pebruari 2012, saya pun penasaran mencari kaos oblong khas Kaltim
di Sangatta. Untuk oleh-oleh. Mencari di
Toko-toko pakaian di Sangatta, nihil. Tidak ada. Pikir saya, “seharusnya
monster buaya Sangatta harus ditingkatkan derajatnya bukan lagi dianggap
“musuh”, harus dijadikan ikon Sangatta dalam kaos,”pikir saya.
Seketika saat
pulang ke Jawa saya datangi Teman saya yang punya konveksi, spesialis pembuat
kaos omblong. Saya minta didesainkan kaos oblong bergambar Monster Sangatta
yang gambarnya bisa dilihat di internet. Akhirnya saya diberi beberapa gambar
desain yang dimaksud. Sebuah gambar
kepala buaya, juga buaya utuh dengan tulisan “Monster Sangatta, East Borneo
Croc”. Sekalian saya pesan 500 kaos dengan aneka warna. Tujuannya bila ada
teman datang, atau keponakan minta oleh-oleh sudah siap “stok” kaos khas
sangatta.
Desain kaos khas
Monster Sangatta itu ternyata menarik minat ketua paguyuban warga asal
Bojonegoro yang tinggal di Sangatta. M Yasin. Sebagai ketua Paguyuban
Anglingdarma dan sebagai pengusaha konveksi di Sangatta dia minta gambar desain
Monster Sangatta . “Aku boleh ikut menjualkan kaosnya pak,” tantang Yasin.
Nanti mau dikembangkan jadi kaos khas oleh-oleh ke Sangatta. Deal. Sebentar
lagi mau produksi massal.
Wah, peluang
bisnis di sangatta masih banyak. Saya banyak diskusi dengan M Yasin, bagaimana
kalo product khas Sangatta yang sudah ada kita kemas dalam kota oleh-oleh khas
Sangatta dalam kardus. Seperti kalau dari Semarang satu kardus isinya wingko,
bandeng, krupuk, dll. Atau kalau dari Sidoarjo ada paket oleh-oleh yang isinya
krupuk, bandeng, petis, terasi. Atau kalau dari Tuban, ikan laut yang di
kripik, terasi dll.
Di Sangatta
sudah ada amplang (krupuk ikan) dari Bengalon, juga jahe ekstraks asli
Bengalon, kemudian ada bandeng khas yang dari Kenyamukan. “Bila semua produk
itu dikemas bagus dalam kardus seperti versi Semarang, Sidoarjo, pasti laris
manis,” kata saya kepada mas Yasin. Sekali lagi deal. Tapi ini masih proses. Belum
produksi, seperti kaos. Kaos yang sudah “curi” start produksi. (DF).

bagus idenya
BalasHapus